27, November 2015
Tidak perlu menjelaskan panjang lebar, kau tau
segalanya :`)
Ikhlas, Lepaskan ....
Tanyakan arti keikhlasan pada seekor tikus percobaan,
pada seekor katak liar yang “diculik” saat tengah bermandikan air hujan, juga
pada kelinci yang tak tahu apa-apa selain jas putih yang kau kenakan atau
pemandangan rak-rak berisi gelas ukur dan tabung reaksi sebelum sempat mereka
mengucap selamat tinggal.
Tak perlu berlalu hingga ke penjuru sampai akhirnya
menemukan tempat yang benar-benar kau tuju. Tak lelahkah kau meniti arti ikhlas
pada setiap manusia beraga yang kau jumpa? Aku kira tak perlu berlarut-larut
dalam kepedihan, jika pada akhirnya kau hanya mengharap rasa kasihan.
Cinta tak akan pernah tertukar, sekalipun kau tetap
tak ingin berhenti mengejar. Sungguh, aku tak ingin menyurutkan langkahmu,
hanya saja itu berarti pengharapan semu bagimu. Hakmu untuk mencinta, namun
jangan pernah lupa kau punya hak pula untuk dicinta. Kemerdekaan bagi cinta
adalah cinta itu sendiri dan kau masih ragu untuk tidak mempercayai
kata-kataku, bahkan mempercayai Cinta?
Mengapa kau masih mencari-cari makna ikhlas itu
sendiri, atau jangan-jangan hanya sebuah alasan karena sejujurnya kau belum
mampu melepaskan?
Lepaskanlah, ikhlaskanlah, seperti kala jarum suntikmu
melepaskan cairan bius pada makhluk-makhluk kecil bahan praktikummu di lab itu,
seperti saat kau tak segan-segan menyayat perut mereka untuk kau tilik
bagiannya.
Apa kau pernah tanya arti keikhlasan pada mereka? Yang
sejatinya tak menjadikan mereka benar-benar hilang. Tak ada yang benar-benar
hilang dari dunia ini, yang ada hanyalah berpindah dari satu dimensi ke dimensi
yang lainnya, dari satu lakon ke lakon lainnya, atau dari satu latar ke latar
lainnya.
Melepaskan tak melulu soal perasaan, butuh logika
untuk mengkonkretkan menjadi sebuah realita seperti bahan percobaanmu,
hewan-hewan itu. Keikhlasan mereka akan berbuah manis pada konstruksi
pengetahuan yang hakiki, butuh pengorbanan pada setiap keadaan, butuh kematian
untuk melahirkan satu kehidupan, serta butuh keikhlasan untuk tetap merasa
nyaman, dan bukannya lari dari kenyataan.
Jadi, lepaskan ... Ikhlaskan. Bukankah begitu
seharusnya? :)
Created ,
Chitra Sari Nilalohita ~suka hujan, kopi dan pink
:p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar